Jumat, 03 Januari 2014

Sisi Lain Luis Suarez Si Penyayang Keluarga

Suarez menyatakan bahwa Sofia, yang ia nikahi tahun 2009 lalu, sudah memberinya dorongan dan kepercayaan diri ketika ia masih bergulat di tim yunior klub pertamanya, Nacional.

Sepanjang kariernya sendiri, penyerang asal Uruguay itu dikenal cukup kontroversial. Kasus rasisme dengan Patrice Evra dan terakhir gigitan ke Brainslav Ivanovic.

Saat merumput di Belanda bersama Ajax pun ia pernah tersandung kasus serupa sehingga dilarang bertanding sebanyak tujuh pertandingan.

Jauh sebelum itu, di awal kariernya, Suarez ternyata juga sempat dirundung sejumlah masalah. Bergabung dengan Nacional, yang bermarkas di Montevideo, pada usia 9 tahun, Suarez sempat nyaris dilepas lima tahun berselang. Bahkan setelah dipertahankan, ia pun masih dihambat masalah kedisplinan.

"Sampai usia 12 tahun aku sudah tahu ingin bermain sepakbola, tapi setelah itu, dari usia 12 sampai 14, aku melewati sebuah fase di mana sepakbola tak berjalan mulus buatku dan aku tidak mau belajar. Saat itu aku tak suka berlatih," tutur Suarez dalam bukunya, Vamos Que Vamos.

"Aku cuma suka bermain dan dengan begitu amat sulit buatku untuk mencapai sesuatu. Aku benar-benar kesal. Saat itu aku menjadi pemberontak dan itu justru menghambatku," ujarnya.

Pada umur 15 tahun Suarez bertemu Sofia yang usianya tiga tahun lebih muda. Cinta mulai bersemi dan ini rupanya berimbas amat positif buat si pesepakbola.

"Itu adalah sebuah perubahan besar dalam setiap hal. Saat itu aku amat malas belajar dan ia membantuku menyadari bahwa keadaan tak berjalan baik bukan karena aku bodoh melainkan karena aku bertindak masa bodoh."

"Aku lalu mulai mencetak gol. Dan aku sampai ke titik di mana aku nyaris memecahkan rekor di tim junior Nacional. Rekor dalam setahun penuh adalah 64 gol dan aku membuat 63. Hal-hal seperti itu memberi Anda kepercayaan diri," kenang Suarez.

Ketika Sofia kemudian pindah ke kota Barcelona, Suarez pun jadi punya motivasi ekstra untuk menembus tim inti Nacional dan menguak peluang pindah ke Eropa, agar memudahkannya untuk bisa bersama-sama lagi dengan si pujaan hati.

"Saat itulah aku mulai menyadari jika aku ingin ada di sisinya maka aku harus bekerja keras. Aku harus terbangun. Jadi aku mulai bekerja keras melampaui yang mesti aku lakukan. Karena urusan uang aku tidak bisa ke sana dengan gratis, demikian pula untuknya datang ke sini. Jadi aku harus berlatih maksimal agar bisa ke Eropa," tegasnya.

Debut Suarez untuk Nacional lantas dijalani pada 2005 ketika usianya 18 tahun. Setahun berselang impiannya membela klub Eropa terwujud usai ia direkrut klub Belanda Groningen. Ia pun mengakui bahwa dirinya kini sudah menjadi sosok yang amat sarat dengan tekad, di dalam dan di luar lapangan.

"Jika saat itu kepindahan belum terwujud, aku ingin terus berusaha, lagi dan lagi. Aku amat sangat ingin mencetak gol. Dan aku kira buatku begitu pula halnya dalam kehidupan. Jika aku menginginkan sesuatu maka aku benar-benar sangat menginginkannya. Dan jika aku tak mendapatkannya aku akan kesal," tambah Suarez.

Rupanya Sofia rajin menasihati Luis Suarez agar ia selalu bertindak sepatutnya. Suarez pun mengaku senantiasa berusaha menuruti nasihat itu agar tak mengecewakan istri tercinta.

Sofia sering memberitahunya agar fokus ke permainan sepakbolanya dan tidak usah membuat masalah, baik dengan ofisial maupun pemain lawan.

"Istriku selalu membuat pengamatan-pengamatan seperti, 'Kamu terlalu banyak berdebat dengan wasit dan pemain bertahan; kamu tidak terlihat bersemangat; sekalian saja kamu tak usah ada di lapangan'," kata Suarez seperti dikutip Sky Sports.

"Aku beranjak, memikirkannya, dan menyadari ia benar. Ia bilang orang terkadang harus mengambil jarak dan berpikir, itulah yang aku lakukan di luar lapangan meskipun aku biasanya rileks dan santai."

"Memiliki istri yang tekun menyaksikan pertandingan itu bagus. Ia mengenalku lebih baik dari siapapun dan aku ingin pengamatannya membantuku bermain lebih baik dan menjadi orang yang lebih baik," paparnya.

"Ia adalah pengkritik terbesarku, ia selalu datang dan menyaksikan pertandinganku," katanya ketika itu.

"Ia menegurku, apa yang aku aku lakukan, kenapa aku berdebat dengan wasit. 'Yang kamu lakukan hari ini cuma datang dan meneriaki orang-orang, kenapa kamu tidak berkonsentrasi main sepakbola saja?'"

"Jika aku tidak menurutinya, mereka (Sofia dan putri mereka, Delfina) tidak lagi mau menyaksikanku bermain. Inilah yang diperhatikan istriku dan juga oleh semua orang lain, jadi itu sudah membuatku berpikir," tutur Suarez saat itu.